*
SEJARAH DESA APITALAWU
Pada awalnya, Desa Apitalawu berada di wilayah Timur Desa Lito, dengan pusat Desa Sipone. Desa Lito merupakan satu dari sembilan desa yang ada di Kecamatan Paguyaman yang dimekarkan. Desa Apitalawu menjadi Desa baru karena daerah ini memiliki wilayah cukup luas juga potensi alam yang sangat mendukung dan sangat layak untuk dijadikan desa baru. Terlebih lagi masyarakat ke tiga dusun yakni dusun Tumba, dusun Leyanga, dusun Olibu sudah lama mendambakan pemekaran desa persiapan Apitalawu, terdiri dari tiga dusun yang berada di pesisir pantai menghadap ke Teluk Tomini berbatasan dengan desa induk (Lito) sebelah Barat dan desa Girisa sebelah Timur. Dari hasil observasi dan berbagai pertimbangan, dusun Leyanga terpilih sebagai pusat desa persiapan Apitalawu. Secara geografis dusun Leyanga paling strategis berada di bagian tengah wilayah dari tiga dusun. Jumlah penduduk dari ketiga dusun tersebut tergolong sudah layak yakni 1.123 jiwa, mayoritas penghasilan mereka adalah dari hasil pertanian, seperti kelapa, kemiri, dan sejumlah tanaman palawija. Desa Apitalawu dengan luas wilayah sekitar 6 x 7 Km (42.000 m2) memiliki daerah pertanian yang sangat subur. Selain sebagai petani, penduduk desa Apitalawu banyak yang merangkap sebagai nelayan dan pedagang. Bahkan masyarakat di wilayah ini, memiliki nelayan-nelayan yang cukup tangguh yang menjelajah hingga ke pelosok-pelosok Nusantara. Mereka tak lain berasal dari pesisir pantai wilayah Gorontalo. Jumlahnya sekitar 99%, makanya tak heran jika kehidupan sehari-hari diwarnai kebudayaan Gorontalo, baik dalam Bahasa maupun Upacara Adat Istiadat, bahkan Bahasa Gorontalo begitu berpengaruh sehingga bukan saja digunakan orang Gorontalo, tapi penduduk bukan asli Gorontalo pun telah menguasainya termasuk pendatang baru yang ingin menetap dan berusaha menguasai bahasa Gorontalo demi untuk memudahkan dalam berkomunikasi. Kata Apitalawu konon berasal dari bahasa Gorontalo yang artinya Kepala Keamanan dan dapat pula disebut Bala Keamanan. Apitalawu merupakan gelar dari salah seorang yang dianggap algojo pada zaman penjajah Belanda yang sempat berdomisili di wilayah pantai dusun Leyanga dengan nama aslinya TEMOKELO dan bergelar Mayor Lambu, denganProfil Desa Apitalawu Tahun 2022 Page 4 arti Ta Molumbila Mariyamu To Hari Raya (Tukang Pasang Meriam pada saat Hari Raya). Namun dengan masuknya Apitalawu atau Temokelo yang berasal dari pesisir pantai Kotamadya Gorontalo dan berdomisili di wilayah pantai Dusun Leyanga sekitar tahun 1958 pada zaman Belanda sehingga membuat kata Apitalawu dalam percakapan orang Gorontalo sehari-hari menjadi populer hingga sekarang. Sebagai bukti, dalam pembicaraan masyarakat sehari-hari di wilayah dusun itu masih sering menyebut Apitalawu dan pada akhirnya kata Apitalawu menjadi populer dikalangan masyarakat sampai menjadi impian dan dambaan bagi masyarakat jika nantinya desa Lito bila dimekarkan, maka desa persiapan yang telah berpisah dari desa induk, masyarakatnya memberi nama Desa Persiapan Apitalawu, dan nama Apitalawu menjadi kesepakatan bersama di wilayah Timur desa persiapan Apitalawu Lito yakni dusun Tumba, dusun Leyanga, dan dusun Olibu.